Jumat, 27 Oktober 2017
Senin, 25 Mei 2015
Tes warna Merah dan Hijau
Tes Merah Hijau
Dalam
pemeriksaan subyektif ada prosedur pemeriksaan dimana setelah Best Vision
Spheris di temukan maka dilakukan tes Merah Hijau atau Duochrome Test atau
Red-Green Test.
Mengapa warna merah dan hijau yang di
pakai untuk tes itu, padahal warna dalam spektrum cahaya tampak kan ada banyak.
Ternyat hal ini di sebabkan warna merah dan hijau mempunyai panjang gelombang
yang jatuhnya di retina itu mempunyai jarak yang sama.
Warna Hijau jatuh di depan retina dan
Warna Merah jatuh di belakang Retina. Pasti ada yang protes ( untuk RO ), apa
gak kebalik.
Begini, untuk orang Myopia, dimana sinar
sejajar yang masuk ke mata jatuh di depan retina maka sinar yang akan terlihat
jelas adalah yang dekat dengan retina. Karena Myopia itu sinarnya jatuh di
depan retina maka yang ada di posisi belakang adalah warna merah dan itu yang
paling dekat dengan retina, sehingga objek yang ada di dasar warna merah akan
terlihat lebih jelas. Begitu sebaliknya.
Jadi dalam Te situ jika objek di merah
lebih jelas maka orang ini masih Myopia
dan koreksinya lensa minus (-) sebaiknya jika objek yang jelas itu
warna hijau maka orang ini Hypermetropia
dan di koreksi lensa plus.
Penentuan akhirnya adalah jika kedua
objek yang ada didasar warna merah dan hijau sama atau kalau tidak sama maka
untuk orang Myopia pilih sedikit merah lebih jelas dan
sebaliknya.
Jumat, 20 Maret 2015
Bahayakah pakai lensa kontak
Bahayakah
pakai lensa kontak
Mata adalah benda yang sangat kita bilang sensitif, bagaimana jika
ada benda asing masuk mata misal debu, apa yang anda rasakan? Nah sekarang
berapa ukuran debu, terus berapa besar ukuran lensa kontak, sepertinya beribu
bahkan berjuta kali besar debu, tapi apa yang dirasakan oleh sesorang yang
memakai lensa kontak ? apa rasanya seperti kena debu yang beribu atau berjuta
itu, tentu tidak.
Secara umum pemakaian lensa kontak tidak berbahaya namun ada indikasi dan
kontra indikasinya, artinya ada orang yang boleh dan ada yang tidak boleh
memakai lensa kontak.
Siapa yang boleh?
Tentu orang yang matanya sehat, ukurannya tersedia, sudah bisa merawat (dewasa)
kalau belum orang tuanya harus mau merawat.
Siapa yang tidak boleh?
Kesehatan secara umum ( badan) ada alergi, sinusitis, hypertensi dan diabetes.
Untuk matanya, misal: mata kering, merah, pteregium yang tebal, ulkus, edema,
ptosis dll. Wah bahasa medis yaaa. Yaa coba tanya Refraksionis kalau pas di
optik nanti atau tanya dokter pas di klinik.
Kalau semua syarat tidak
masalah maka pakai lensa kontak juga tidak masalah. Dan yang penting
selanjutnya harus mengikuti prosedur pemakain dan perawatan dengan baik dan
benar. Misal, lensa kontak jangan di pakai sewaktu tidur, rutin membersihkan
saat tidak dipakai, rutin mengganti sesuai umur dan jadwal penggantiannya.
Jumat, 13 Maret 2015
Susah Baca saat Umur 40 Tahun
Susah Baca saat Umur 40 Tahun
Kalian punya orang tua khan, tentu!!, emang lahir dari mana?. Nah bagi
kalian yang orang tuanya sudah berumur 40 tahun ke atas dan jika selama ini tidak pernah pakai
kacamata untuk melihat jauh ataupun dekat maka mungkin ada perubahan sekarang, coba
tanyakan pada orang tuanya sekarang…
Nah, keadaan seperti itu sebenarnya biasa saja, maksudnya alami
dan hampir semua orang nanti begitu. Jika usia sudah mulai tua, ma’af…, maka
organ tubuh kita satu persatu mulai dikurangi fungsi normalnya oleh Allah SWT,
untuk itu sekarang harus bersyukur dan tobat,hehe… Salah satunya adalah mata
kita, dimana saat muda kalian bisa membaca dengan jarak dekat, bahkan dekat
sekali, namun sekarang kalian harus jauhkan objek itu agar terlihat jelas. Waktu
muda lensa mata kita bisa berakomodasi atau mencembung atau lentur sekali atau
elastis sekali atau apalah sebutannya, namun saat tua lensa kristaline karena
memang seperti kristal yang bening sehingga kita melihat dengan jelasnya, itu
akan mulai mengeras, yaa mengeras dan kelenturannya berkurang
bertahap-bertahap. Inilah keadaan yang di sebut Presbyopia atau mata tua.
Saat ini seorang Presbyopia harus memakai kacamata baca jika ingin
membaca dengan jelas dan tidak lelah, karena untuk Presbyopia ringan biasanya
masih enak baca namun tidak kuat lama dan jika dipaksakan maka akan lelah dan
yang ada akhirnya kepala jadi pusing.
Sekian dan terimakasih…
Sabtu, 07 Maret 2015
Lensa Progessive
Lensa
Progessive
Orang tua anda yang
sudah berusia 40 tahun lebih atau bahkan anda sendiri yang sudah mengalami hal ini, maka anda perlu alat bantu
untuk mengatasainya.
Alat bantu tersebut bisa
berupa kacamata yang khusus untuk baca saja , atau kacamata yang bifokus atau
bahkan dengan berkembangnya teknologi di kembangkan suatu lensa yang sangat
hebat.
Hebat karena dari
berbagai manfaat bisa di dapatkan darinya. taruh kata untuk orang yang baru
usia 40 tahun apalagi wanita, tentu tidak mau dikatakan “tua”, itu alami.
Dimana dengan lensa Bifokal yang ada batas atas bawah seperti mangkok atau ada
bulatan di bawah atau bahkan zaman dulu di belah dua, tentu akan kelihatan tua
dan itu sangat tidak di harapkan untuk menjaga penampilan.
Dari segi fungsinya
untuk kacamata yang bifokal yang hanya untuk jauh dan dekat, ini akan ada masalah
manakala kita ingin melihat jelas pada jarak tertentu misal jarak menengah atau
lihat komputer, kita tahu sekarang komputer adalah teman kerja eksekutif muda
yang beranjak usia 40 tahun keatas, e ee muda atau tua yaaaa….
Dengan lensa ini maka
semua teratasi, lensa yang di maksud adalah PAL ( Progressive Add Lens).
pengertian bebasnya adalah Lensa yang mempunyai banyak fokus dan berkekuatan
bervariasi setiap titik poinnya sehingga bisa untuk melihat dari berbagai
jarak, baik jauh , sedang ataupun dekat, dimana lensa itu mulus satu permukaan
tanpa ada batas.
Wow, keren kan seperrti lensa single aja, tapi bisa berfungsi baermacam-macam, namun tentu masih belum bisa untuk melihat orang atau benda di balik tembok, tentunya ha ha ha.
Wow, keren kan seperrti lensa single aja, tapi bisa berfungsi baermacam-macam, namun tentu masih belum bisa untuk melihat orang atau benda di balik tembok, tentunya ha ha ha.
Nah, berbagai design baik
optik maupun fisik serta plus plus yang lain insyaAllah akan saya sampikan pada
posting – posting selanjutnya,….
Kamis, 05 Maret 2015
Optik Desi Kacamata Lasik
Sekarang sepertinya sedang trend orang menjalani lasik, meskipun
tidak sedikit yang takut baik takut akan operasinya atau takut duitnya, ya iya
laah mahal bagi saya sih, bagi anda tentu tidak.
Sekilas tentang lasik
akan saya sampaikan berikut ini.
Lasik singkatan dari
Laser Assited in-situ Keratomileusis yang secara gampangannya adalah suatu
tindakan medis yang dibantu oleh laser untuk mengurangi atau ‘memahat’ kornea
untuk mendapatkan kelengkungan yang diharapkan sesuai ukuran yang akan
dikoreksi.
Prosesnya ada di balik
kornea, lho di mana berarti?. Begini
Tahapan Lasik ada 2
yaitu:
1.
Membuat Flap, apaan tuh,
Flap adalah lapisan tipis yang dibuatoleh suatu alat yang namanya
mikrokeratome, yang bisa membuat lapisan dengan tipis kira-kira 140 mikron, nah
flap itu ntar di buka tapi tidak putus melainkan ada engselnya, selanjutnya
setelah di buka
2. Laser, ini bukan seperti yang anda bayangkan
kayak laser untuk tembak atau perang atau las, wah nakutin, Laser yang dimaksud
laser dingin sehingga tidak merusak, ada laser dengan kecepatan yang tinggi dan dengan mata tembak yang kecil
sehingga bekasnya halus, setelah di laser yang kira-kira cuma 25 detik itu,
flap tadi di tutup kembali. selesai deh, nah untuk detail prosesnya ntar di
bahas yaa…
Myopia

Keadaan seperti ini
disebut Myopia dan koreksi yang diperlukan adalah lensa Minus (-) karena lensa
ini
bersifat menyebarkan
menyebarkan cahaya sehingga sinar akan ditarik ke belakang sampai diretina.
Pada bedah refraktif
lasik juga bisa untuk mengoreksi kelainan ini dengan cara merubah kelengkungan
kornea dibuat lebih datar/flat sehingga sinar akan dibiaskan ke belakang sampai
tepat di retina.
Myopia – A Medical Dictionary, Bibliography, and Annotated Research Guide to Internet References
Price: $28.95
This is a 3-in-1 reference book. It gives a complete medical dictionary covering hundreds of terms and expressions relating to myopia. It also gives extensive lists of bibliographic citations. Finally, it provides information to users on how to update their knowledge using various Internet resources. The book is designed for physicians, medical students preparing for Board examinations, medical researchers, and patients who want to become familiar with research dedicated to myopia. If your time is valuable, this book is for you. First, you will not waste time searching the Internet while missing a lot of relevant information. Second, the book also saves you time indexing and defining entries. Finally, you will not waste time and money printing hundreds of web pages.
Langganan:
Postingan (Atom)